Catatan Ramadhan(20),Jangan Mendahului Allah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada dua orang laki-laki dari Bani Isra’il yang saling bersaudara; salah seorang dari mereka suka berbuat dosa, sementara yang lain giat dalam beribadah. Orang yang giat dalam beribdah itu selalu melihat saudaranya berbuat dosa hingga ia berkata, “Berhentilah.” Lalu pada suatu hari ia kembali mendapati suadaranya berbuat dosa, ia berkata lagi, “Berhentilah.”
Orang yang suka berbuat dosa itu berkata, “Biarkan aku bersama Tuhanku, apakah engkau diutus untuk selalu mengawasiku!” Ahli ibadah itu berkata, “Demi Allah, sungguh Allah tidak akan mengampunimu, atau tidak akan memasukkanmu ke dalam surga.”
Allah kemudian mencabut nyawa keduanya, sehingga keduanya berkumpul di sisi Rabb semesta alam. Allah kemudian bertanya kepada ahli ibadah: “Apakah kamu lebih tahu dari-Ku? Atau, apakah kamu mampu melakukan apa yang ada dalam kekuasaan-Ku?”
Allah lalu berkata kepada pelaku dosa: “Pergi dan masuklah kamu ke dalam surga dengan rahmat-Ku.” Dan berkata kepada ahli ibadah: “Pergilah kamu ke dalam neraka.” (HR. Abu Dawud: 4901)
Diriwayat lain, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu: “Dihadapkan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam seorang laki-laki peminum khamr, Nabi bersabda: “Pukullah dia!” Abu Hurairah berkata: “Diantara kami (para sahabat) ada yang memukul dengan tangannya, ada yang memukul dengan sandal dan pakaiannya. Ketika laki-laki itu pergi, sebagian orang berkata: “Akhzakallah (semoga Allah menghinakanmu).” Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian mengatakan seperti ini, jangan membantu setan untuk menggelincirkannya.” (HR. Bukhari:6777)
Imam Ahmad meriwayatkan dengan lafazh:“Janganlah kalian mengatakan seperti ini, jangan membantu setan untuk menggelincirkannya. Akan tetapi, katakanlah: rahimakallah (semoga Allah merahmatimu).” (HR. Ahmad: 7985).Mari belajar bijak, sesuai dengan porsi masing-masing.(KIM)