Presiden Jokowi Ingatkan Mencapai Indonesia Emas Tidak Mudah
Jakarta (8/11). Presiden Jokowi mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi untuk menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikannya di Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) digelar di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin di Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
Acara Rakernas ini bertemakan “Mewujudkan SDM Profesional Religius dalam Bingkai NKRI untuk Indonesia Emas 2045”. Presiden Jokowi hadir bersama sejumlah pejabat, salah satunya Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menhan Prabowo Subianto.
Adapula Mendag Zulkifli Hasan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. “Memang kita diberikan peluang karena bonus demografi tahun 2030-an memang biasanya dalam sebuah negara diberikan kesempatannya satu kali,” katanya.
Presiden mengatakan kesempatan itu bisa dipakai dengan sebaik mungkin atau tidak. Kuncinya, kata dia, LDII sudah betul yaitu di pembangunan Sumber Daya Manusia.
“LDII sudah betul. Kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, sehingga terbentuk sebuah karakter manusia yang betul-betul Indonesia,” katanya.
Menurutnya, menuju ke Indonesia Emas 2045 sendiri tidak mudah. Ia mencontohkan di Amerika Latin banyak negara gagal melompat menjadi negara maju.
“Tahun 60, 70-an mereka sudah menjadj negara berkembang tapi sampai sekarang mereka juga tetap menjadi negara berkembang. Malah ada yang jatuh jadi negara miskin, problemnya ada diberi kesempatan dan tidak menggunakan,” kata Presiden.
Presiden tidak mau hal itu terjadi di negara Indonesia. “Insya Allah kita bisa asal semangatnya seperti di rakenas LDII,” ucapnya seraya tersenyum.
Senada dengannya, Ketua Umum DPP LDII, Chriswanto Santoso juga menyatakan hal yang sama dengan Presiden Jokowi. LDII akan terus memprioritaskan delapan program prioritas, salah satunya pembangunan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM).
“Untuk menuju Indonesia Emas 2045 harus dikerjakan oleh bangsa kita sendiri. Juga oleh anak didik kita sendiri, maka SDM menjadi prioritas,” katanya saat pembukaan.
Selain pembangunan SDM, LDII juga akan berfokus kepada kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan. Selain itu ada, teknologi digital, ekonomi syariah, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, dan energi baru terbarukan.
Rakernas LDII sendiri diikuti 11.000 pengurus LDII seluruh Indonesia. Ini terbagi dari yang hadir secara offline adalah 1.037, ada 500 studio mini, setiap studio mini diikuti 20 orang.
“Kami juga akan membagikan 10.000 bibit tanaman untuk penghijauan. Nantinya akan diterima oleh para yang hadir disini,” kata dia.
Dalam kesempatan itu ia juga menegaskan, LDII berperan netral aktif untuk Pemilu 2024. Dengan sikap itu maka LDII bisa ikut menjaga pelaksanaan Pemilu dengan damai.
“Untuk kepentingan ini maka kita telah mengundang beberapa narasumber yang nanti akan bicara. Terutama terkait program yang dicanangkan pemerintah,” katanya.